Penulis : Pricylla Carisa Putri Pratama
Kelas : X TJKT B
Ramadhan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Berbagai tradisi dan kebiasaan unik muncul di setiap daerah untuk merayakan bulan suci ini, salah satunya di Kebon Kalapa. Di daerah ini, masyarakat memiliki kebiasaan ngabuburit yang berbeda dan penuh makna. Selain itu, kegiatan tadarus dan masak menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari di bulan Ramadhan.
Ngabuburit di Alun-Alun Malangbong
Salah satu kebiasaan yang khas di Kebon Kalapa adalah ngabuburit di Alun-Alun Malangbong. Menjelang waktu berbuka, warga setempat biasanya berkumpul di alun-alun untuk berburu kuliner. Di sini, beragam makanan tersedia, mulai dari yang manis, asin, hingga pedas. Aktivitas ini bukan hanya sekadar mencari hidangan untuk berbuka, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan keakraban antarwarga. Dengan suasana yang ramai, ngabuburit semakin terasa istimewa saat waktu Maghrib semakin dekat. Suara tawa, obrolan, dan aroma makanan yang menggugah selera menciptakan suasana hangat dan penuh kebahagiaan.
Tadarus Sebelum Menyambut Maghrib
Selain ngabuburit, banyak warga Kebon Kalapa yang meluangkan waktu untuk tadarus sebelum berbuka puasa. Tadarus biasanya dilakukan setelah menunaikan sholat Ashar, di mana masyarakat berkumpul di masjid atau di rumah masing-masing untuk membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini bukan hanya dilakukan pada bulan Ramadhan, tetapi juga menjadi rutinitas di luar bulan puasa sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Tadarus menjadi momen yang sangat berarti, memperdalam pemahaman terhadap isi Al-Qur’an sembari menunggu waktu berbuka puasa. Di sinilah, setiap bacaan menjadi semakin bermakna, dan keinginan untuk berbagi ilmu dan saling mengingatkan semakin kuat.
Kegiatan Masak yang Penuh Kebersamaan
Tak lengkap rasanya jika berbicara tentang Ramadhan tanpa menyinggung kegiatan masak. Di Kebon Kalapa, memasak menjadi kegiatan yang sangat dinanti. Ibu-ibu di kampung sering berkumpul untuk memasak hidangan berbuka bersama. Proses memasak ini bukan hanya sekadar menyiapkan makanan, tetapi juga menjadi ajang untuk berbagi resep dan pengalaman. Suasana dapur yang ramai dengan suara tawa dan aroma rempah-rempah menambah kehangatan suasana. Hidangan yang dihasilkan pun menjadi simbol kebersamaan dan saling berbagi di antara warga.
Kesimpulan
Tradisi ngabuburit, tadarus, dan masak di Kebon Kalapa menciptakan nuansa yang khas selama bulan Ramadhan. Setiap kegiatan membawa makna tersendiri, mulai dari kebersamaan antarwarga hingga kedekatan dengan Allah. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjalani bulan suci dengan penuh keikhlasan dan kebersamaan.