You are currently viewing Kebersamaan di Bulan Ramadhan: Tradisi Kampung yang Selalu Dirindukan

Kebersamaan di Bulan Ramadhan: Tradisi Kampung yang Selalu Dirindukan

Nama Penulis : Ayunda Aulia dari X TJKT A, dan Intan dari X TJKT B

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah dan kebersamaan, terutama di Kp. Balapulang. Di kampung kami, Kp. Balapulang, terdapat berbagai tradisi yang selalu dinantikan dan dirindukan setiap tahunnya. Tradisi-tradisi ini bukan hanya memperkuat ikatan antarwarga, tetapi juga menambah nuansa kehangatan dalam menjalankan ibadah puasa.

1. Tradisi Sahur Keliling

Salah satu tradisi yang paling ditunggu di Kp. Balapulang adalah sahur keliling. Setiap malam, para pemuda berkumpul untuk membangunkan warga dengan bedug. Suara bedug yang menggema menjadi tanda bahwa waktu sahur telah tiba. Kegiatan ini tidak hanya sekadar membangunkan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi. Selama sahur keliling, para pemuda saling bercanda dan berbagi cerita, menciptakan suasana hangat dan akrab di tengah malam yang tenang. Kebersamaan saat sahur ini menjadi kenangan manis yang selalu dirindukan.

2. Ngabuburit: Menunggu Waktu Berbuka dengan Kegiatan Seru

Menjelang Maghrib, masyarakat di Kp. Balapulang memiliki tradisi ngabuburit yang selalu dinantikan. Salah satu tempat ngabuburit favorit adalah pasar malam. Setiap sore hingga malam, pasar ini dipenuhi oleh warga yang berburu takjil untuk berbuka puasa atau bahkan perlengkapan pakaian lebaran. Anak-anak sangat antusias karena ada berbagai wahana permainan seperti komedi putar dan lain-lain. Suasana pasar malam yang ramai dan penuh warna membuat waktu menunggu berbuka terasa lebih seru. Para pedagang pun ramai menjajakan dagangannya, menciptakan keramaian yang menyenangkan.

3. Mengaji: Momen Spiritual yang Tak Terlupakan

Kegiatan mengaji menjadi bagian penting dari Ramadhan di Kp. Balapulang. Setiap sore, saya, Ayunda, dan teman-teman berkumpul untuk mengaji Al-Qur’an dan kitab bersama, dipandu oleh Ustadz Hendar. Momen ini bukan hanya menambah pahala, tetapi juga mempererat persaudaraan di antara kami. Dalam suasana yang penuh khidmat, kami belajar bersama dan saling mengingatkan untuk menjalankan ibadah dengan baik. Kegiatan ini menjadi salah satu cara kami untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta meningkatkan kualitas ibadah selama bulan suci.

Kesimpulan

Tradisi-tradisi di bulan Ramadhan di Kp. Balapulang, seperti sahur keliling, ngabuburit, dan mengaji, menciptakan momen kebersamaan yang tak terlupakan. Keberadaan kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menambah rasa syukur dan kebahagiaan dalam menjalani bulan penuh berkah. Kami, Ayunda Aulia dan Intan, berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan, sehingga setiap bulan Ramadhan dapat menjadi waktu yang selalu dirindukan dan penuh makna.